Dari Kami: Inspirasi Dwimingguan #2
Ulin
@lathigeni
"Mahakurawa—Anand Neelakantan (Buku)"
Banyak yang bilang bahwa sejarah ditulis oleh para pemenang. Tidak luput kisah Mahabharata dengan dua gaconya Pandawa dan Kurawa, lazim terdengar Pandawa yang heroik dan mengalahkan lawannya Kurawa yang bengis. Tapi dunia ini tidak menawarkan satu sisi mata uang. Buku berjudul “Mahakurawa” ini memberikan sisi mata uang yang lain dengan Mahabharata dari perspektif Kurawa. Saya jadi ingat biografi twitter salah seorang auditor Rudi Valinka, dia menuliskan “Bahkan Pandawa pun lebih Kurawa”. Mindblowing. Mahakurawa akan menjawabnya.
Tautan: Mahakurawa
Agni
@thinkaesthetically
"Dune (Film)"
Dulu banget film ini pernah jadi sebuah proyek ambisius dari sutradara Alejandro Jodorowski dan produser kenamaan Prancis, Michael Seydoux. Diangkat dari novel yang ditulis Frank Herbert tahun 1965, tema sci-fi adalah sebuah tema yang anomali pada zamannya. Perjalanan ke luar angkasa serta pertemuan dengan berbagai macam alien adalah fantasi yang di luar batas nalar pada tahun 60an. Dokumenter ini menceritakan mengenai proses kreatif Alejandro Jodorowski dalam mewujudkan film dengan tema sci-fi pertama di eranya. Namun sayang, perjalanan kreatif Jodorowski terhambat berbagai faktor termasuk di dalamnya, politik sinefil, materi pendukung produksi serta ego dari sutradara sendiri.
Jodorowski's Dune memberikan saya sudut pandang yang segar dan menggelitik mengenai kreativitas. Bahwasanya benar adanya kreativitas itu tidak ada batasnya, namun memang selalu ada kepelikan yang akan terjadi dalam mewujudkan objek kreasi tersebut. Jodorowski's Dune memang dokumenter, tapi saya jamin, perjalanan kreatif Jodorowski sendiri layak ditonton sebagai plot film dengan alur cerita yang mengguggah perasaan. Frank Pavich benar-benar bisa membawa penonton ikut baper bareng Jodorowski. Indah.
Tautan: Trailer
Dimas
@dimazfakhr_
" Layanan live streaming dan video conference (Media)"
Memang benar jika keterbatasan mampu memancing kreativitas yang tak terduga. Di tengah pandemi yang serba keterbatasan seperti ini, layanan video conference dari beberapa platform media sosial nampaknya menjadi juaranya. Siapa yang menyangka sekarang ini banyak ilmu-ilmu bertebaran melalui IGTV, google meet, dan zoom. Obrolan atau diskusi yang sebelumnya mungkin tidak pernah kita bayangkan, sekarang malah terjadi di mana-mana. Semua berlomba-lomba memberikan “ilmu gratis” sampai saya sendiri bingung harus mengikuti yang mana dan siapa terlebih dahulu. Memang begini kondisi saat ini. Banyak ilmu bertebaran, tinggal bagaimana kita pintar-pintar memanfaatkan.
Lidya
@lidyaamaliarahmania
" The Picture of Dorian Gray—Oscar Wilde (Buku)"
Buku yang ditulis oleh Oscar Wilde ini menceritakan tentang kebobrokan seseorang yang muncul dari hal-hal sepele. Dorian Gray adalah seorang pemuda tanggung dengan tampang menawan, sering menjadi inspirasi sahabat pelukisnya—Basil Hallward. Suatu hari proses kreatif Basil Hallward dalam melukis Dorian Gray diperhatikan oleh seorang sahabat Basil yang lain—Lord Henry Wotton.
Pemikiran Lord Henry Wotton yang sinis terhadap kehidupan membuat Dorian mulai menginginkan sesuatu yang amat berbahaya, yaitu menjaga ketampanannya dan berharap lukisan dirinya yang menua alih-alih dirinya. Ketika harapannya terkabul, Dorian mulai melakukan tindakan-tindakan buruk yang membuat wajah lukisannya semakin memburuk. Setiap kejahatan yang dilakukan olehnya menambah eskpresi jahat tertoreh di lukisan Dorian.
Oscar Wilde ingin menunjukkan bahwa perbuatan buruk selalu dimulai dari hal-hal kecil yang tidak pernah kita duga. Korupsi—atau kerusakan—tidaklah selalu berupa pencurian materi. Akan tetapi semua hal buruk dimulai dari tindakan yang remeh. Membaca buku ini membuat saya refleksi diri terhadap keputusan-keputusan kecil yang harus saya ambil sehari-hari agar tidak kehilangan jati diri dan tetap menjadi seseorang yang bermoral.
Tautan: Goodreads
Comments
Post a Comment